Sabtu, 05 Maret 2016

Posted by Aldy Forester | File under : , , , ,
Suatu hari, pintu kurungan terbuka & burung itu terbang bebas. Sontak para santri mengejar burung milik guru mereka, sementara si burung terbang tidak terkontrol dan tertabrak kendaraan yg melintas dng kencang hingga terkapar sekarat lalu mati.
Sang Ustadz terlihat berbeda usai burungnya mati, nampak sekali sedih hingga seminggu lamanya. Para santri yg melihatnya pun mengira Ustadz nya bersedih karena burungnya mati, mereka berkata:
"Ustadz, jika hanya burung yg membuat ustadz sedih, kami sanggup menggantinya dengan burung yang sejenis dan bisa berdzikir juga. Janganlah ustadz bermurung hingga sedemikian lamanya!"
Sang Ustadz menjawab: " Sesungguhnya aku bukan bersedih karena burung itu."
Para Santri: "Lantas kenapa ustadz?"
Sang Ustadz berkata :
"Kalian melihat bagaimana burung itu sekarat setelah tertabrak?"
Para Santri: "Ya, kami melihatnya."
Sang Ustadz melanjutkan :
"Burung itu hanya bersuara KKKKAAKK, KKKKHHEEK, KKKKAAKK, KKKKHHEEK....padahal sudah ku latih berdzikir sedemikian rupa, namun saat merasakan PERIHNYA SAKRATUL MAUT menjemput, ia hanya merasakan perihnya".
"Lalu aku teringat diriku, yg setiap hari terbiasa berdzikir, ba'da sholat bertafakur dan kugeluti al-Qur'an dan Haditsnya,....
JANGAN2 NASIBKU SAMA SEPERTI BURUNG ITU, TAK KUAT MENAHAN SAKRATUL MAUT..... LALU BUKAN DZIKIR YANG KUUCAPKAN. AKU TAKUT DZIKIR YANG TERUCAP HANYA DIMULUT SAJA BUKAN DARI HATI...
" Wahai para santriku.... Padahal burung itu tidak diganggu setan saat sakaratul maut, sedangkan manusia diganggu setan saat sakaratul maut. Tidak ada yg tahu bagaimana keadaan kita mati, khusnul khotimah ataukah su'ul khotimah?"
Para Santri pun terdiam dan membenarkan Sang Ustadz dan mereka pun ikut murung memikirkan hal yg serupa dengan Ustadz-nya, bagaimana keadaan mereka saat menjemput sakaratul maut? dan bagaimana pula dengan aku?

Catatan :
AJAL tidak akan pernah menunggu kita bertaubat,
Justru kita lah yang seharusnya senantiasa menunggu AJAL sambil terus bertaubat.

0 komentar:

Posting Komentar